Edukasiku.net – Asal-usul nama hari dalam Bahasa Indonesia sering luput dari perhatian. Padahal, asal-usul nama-nama ini menyimpan sejarah panjang yang unik. Tidak banyak yang membahas asal-usul dari setiap hari ini secara mendalam dalam pelajaran bahasa.
Nama hari dalam Bahasa Indonesia berasal dari berbagai pengaruh budaya. Mulai dari budaya Arab, Sansekerta, hingga kebiasaan masyarakat Nusantara. Asal-usul nama ini menjadi bukti percampuran budaya sejak zaman dahulu.
Pengaruh Bahasa Arab dalam Nama Hari
Asal-usul nama hari dalam Bahasa Indonesia sebagian besar dipengaruhi oleh Bahasa Arab. Hal ini terjadi karena masuknya agama Islam ke Nusantara. Nama-nama seperti Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat berasal dari Bahasa Arab.
Nama Senin berasal dari kata “Itsnain” dalam Bahasa Arab. Artinya adalah angka dua. Selasa berasal dari “Tsalatsa” yang berarti angka tiga. Sedangkan Rabu berasal dari “Arba’a” yang artinya angka empat.
Kamis berasal dari kata “Khamsa” yang berarti angka lima. Sementara Jumat berasal dari “Jumu’ah” yang artinya berkumpul atau hari ibadah umat Islam.
Sabtu dan Minggu Punya Cerita Berbeda
Asal-usul nama hari Sabtu dan Minggu memiliki cerita berbeda. Sabtu berasal dari kata “Sabt” dalam Bahasa Arab. Maknanya adalah hari ketujuh atau hari istirahat.
Sedangkan Minggu berasal dari Bahasa Portugis “Domingo”. Artinya adalah hari Tuhan. Pengaruh Portugis masuk ke Nusantara saat masa penjajahan. Akhirnya, kata Domingo diadaptasi menjadi Minggu dalam Bahasa Indonesia.
Pengaruh Budaya Hindu dan Sanskerta
Selain pengaruh Bahasa Arab, asal-usul hari dalam Bahasa Indonesia juga berkaitan dengan budaya Hindu. Di Bali dan daerah lain, masih digunakan nama hari berdasarkan Bahasa Sanskerta.
Contohnya adalah Soma untuk Senin, Anggara untuk Selasa, Budha untuk Rabu, Wrespati untuk Kamis, Sukra untuk Jumat, Saniscara untuk Sabtu, dan Redite untuk Minggu.
Asal-usul nama-nama ini menunjukkan kekayaan budaya lokal yang masih lestari. Bahkan, beberapa kalender tradisional masih mencantumkan nama-nama hari ini.
Nama Hari dalam Budaya Jawa
Dalam budaya Jawa, dikenal sistem pasaran yang terdiri dari Pon, Wage, Kliwon, Legi, dan Pahing. Sistem ini digunakan bersamaan dengan nama hari umum seperti Senin, Selasa, hingga Minggu.
Asal-usul nama ini dalam Bahasa Indonesia di Jawa berkaitan dengan penanggalan Jawa kuno. Sistem ini digunakan untuk menentukan hari baik, acara adat, hingga perhitungan hari lahir.
Kombinasi antara nama hari dan pasaran menghasilkan 35 kemungkinan kombinasi hari. Sistem ini unik dan hanya dimiliki oleh budaya lokal Indonesia.
Fakta Menarik Tentang Nama Hari
Asal-usul nama hari dalam Bahasa Indonesia ternyata bukan hanya soal penyebutan. Nama-nama ini juga mencerminkan tradisi, kepercayaan, dan kebiasaan masyarakat.
Beberapa kepercayaan menyebutkan bahwa setiap hari memiliki karakter tertentu. Ada hari yang dianggap baik untuk memulai usaha. Ada pula hari yang dipercaya sebagai hari penuh berkah atau justru hari yang dihindari untuk acara penting.
Asal-usul nama dari hari ini semakin menarik karena setiap daerah memiliki keunikan tersendiri. Hal ini menunjukkan betapa kayanya budaya Nusantara dalam memaknai waktu.
Demikian penjelasan tentang asal-usul nama hari dalam Bahasa Indonesia. Ternyata, nama-nama yang sering digunakan sehari-hari ini menyimpan sejarah panjang dan pengaruh budaya yang kuat.
Asal-usul nama-nama ini menjadi bukti bahwa Bahasa Indonesia adalah hasil percampuran budaya dunia. Mulai dari Arab, Portugis, Hindu, hingga budaya lokal Nusantara.
Itulah kenapa asal-usul hari dalam Bahasa Indonesia patut dipelajari. Tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga memperkaya rasa bangga terhadap sejarah dan budaya bangsa.
Penulis: Brilliani Putri Pijar
Editor: Ghina Shelda Aprelka
Leave a comment