Edukasiku.net- Sebelum kita bertanya mengenai apa itu action bias, ada baiknya kamu mengetahui beberapa contoh-yang mungkin saja-kamu sering melakukannya di keseharianmu. Pernah tidak sih kamu bertindak apa pun itu, namun tidak didasari pada pertimbangan yang jelas.
Semisal ketika kamu mengerjakan tugas di sekolah, dan waktu menunjukkan tinggal beberapa 1 menit lagi, dan masih tersisa banyak soal yang belum kamu kerjakan. Dalam kasus ini, umumnya seseorang akan menjawab soal-soal tersebut secara ngasal, berdalih “yang penting sudah menjawab” tanpa mempertimbangkan jawaban tersebut sudah melewati proses pikir atau belum, yang penting sudah jawab.
Tentu fenomena di atas dengan pola yang sama barangkali sering kita jumpai, bahkan tak jarang kita sendirilah yang termasuk pelaku dari fenomena “yang penting sudah berusaha” di atas. Jadi apa itu fenomena action bias?
Fenomena Action Bias
Action bias adalah kecenderungan untuk lebih memilih tindakan daripada tidak bertindak, bahkan jika tindakan tersebut tidak memberikan hasil yang lebih baik atau bahkan memperburuk situasi.
Jadi fenomena ini memperlihatkan seakan bertindak akan lebih baik ketimbang diam saja. Padahal belum tentu bertindak sudah pasti akan mendapat hasil yang lebih baik.
Pandangan semacam ini memang umum di masyarakat, mengingat sikap berdiam diri terlihat seperti seorang pemalas, sedangkan sikap bergerak memperlihatkan keaktifan dan kemauan untuk berusaha.
Namun kedua hal tersebut akan jadi percuma apabila tidak dilandasi dengan pendayagunaan akal. Sebab, bergerak atau bertindak tanpa perencanaan yang matang sama saja ngasal, sedangkan berdiam diri dan tidak memikirkan apapun juga tidak jauh berbeda dengan kondisi yang pertama.
Fenomena ini merupakan salah satu bentuk cacat logika yang dapat memengaruhi pengambilan keputusan kita. Sebab kita bertindak dan membenarkan tindakan kita, sedangkan dalam kita bertindak, kita terkesan bergerak tanpa pikir panjang.
Dampak daripada fenomena ini adalah hasil yang tidak sesuai bahkan cenderung merugikan. Keputusan yang diambil dengan berpedoman pada prinsip “yang penting gerak” akan menimbulkan hasil yang kurang memuaskan.
Selain itu cacat logika semacam ini akan berdampak buruk jika dibawa ke ranah yang lebih luas, seperti kebijakan publik yang dikeluarkan oleh pemerintah. Proyek asal jadi tanpa mempertimbangkan nilai fungsi dan manfaat dari kebijakan yang diambil. Asalkan kelihatan gerak.
Solusi Action Bias
Action bias adalah salah satu contoh dari sekian banyak cacat logika (logical fallacy) yang biasa terjadi di keseharian kita. Maka solusi untuk menghindari cacat logika yang satu ini adalah dengan melakukan refleksi diri.
Dengan refleksi, kita jadi mempunyai banyak waktu dan pertimbangan sebelum memutuskan satu keputusan. Selain itu, tidak melakukan tindakan juga termasuk dalam pengambilan sikap. Berdiam diri bukan serta merta dimaknai sebagai sikap malas, namun lebih kepada merenung dan memikirkan kembali sebelum benar-benar melakukan tindakan.
Dan yang terakhir adalah mempunyai prinsip “ fokus pada proses, bukan hanya hasil”. Hasil dari suatu usaha tentu saja penting, namun lebih penting lagi hasil yang dilatari dengan proses yang benar dan penuh perenungan.
Maka dari itu, kita dapat lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan dan menghindari tindakan yang tidak perlu.
Leave a comment