Edukasiku.net – Tanpa disadari, ada banyak kata serapan yang sering digunakan secara keliru dalam percakapan dan tulisan sehari-hari. Kata-kata ini sudah umum dipakai, tetapi tidak sesuai dengan kaidah yang benar. Beberapa di antaranya bahkan lebih sering muncul dalam bentuk yang salah dibandingkan bentuk yang benar.
Hal ini bisa disebabkan oleh kebiasaan, pelafalan yang lebih mudah, atau kesalahan yang terus berulang dari satu generasi ke generasi berikutnya. Agar tidak salah lagi, berikut 5 kata serapan yang sering digunakan secara keliru beserta bentuk yang benar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Kata Serapan Bahasa Indonesia yang Benar
1. Resiko = Risiko
Banyak yang lebih familiar dengan kata “resiko.” Padahal, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bentuk yang benar adalah “risiko.” Kata ini berasal dari bahasa Belanda risico.
Kesalahan ini sering terjadi karena pelafalan “risiko” terdengar mirip dengan “resiko.” Akibatnya, bentuk yang salah lebih sering digunakan dalam tulisan maupun percakapan. Bahkan dalam media resmi, kesalahan ini masih sering ditemukan.
Contoh penggunaan yang benar:
- Setiap keputusan memiliki risiko yang harus dipertimbangkan.
- Keberanian mengambil risiko sering kali membawa peluang baru.
2. Aktifitas = Aktivitas
Kata “aktifitas” sering muncul dalam berbagai tulisan, padahal bentuk yang benar menurut KBBI adalah “aktivitas”. Kata ini berasal dari bahasa Inggris activity yang mengalami penyesuaian dalam bahasa Indonesia.
Banyak yang mengira bahwa bentuk “aktifitas” benar karena kata dasarnya adalah “aktif”. Namun, aturan penyerapan bahasa menentukan bahwa bentuk yang tepat adalah “aktivitas”. Hal ini penting untuk diperhatikan, terutama dalam tulisan akademik atau resmi.
Contoh penggunaan yang benar:
- Ia memulai aktivitas pagi dengan membaca buku.
- Aktivitas fisik sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh.
3. Efektifitas = Efektivitas
Kesalahan ini juga sering muncul dalam berbagai tulisan formal maupun nonformal. Banyak yang menulis “efektifitas,” padahal bentuk yang benar adalah “efektivitas”. Kata ini berasal dari bahasa Inggris effectiveness.
Sering kali, orang mengira bahwa bentuk “efektifitas” benar karena berasal dari kata dasar “efektif”. Namun, aturan bahasa Indonesia lebih memilih bentuk “efektivitas”. Oleh karena itu, pastikan untuk menggunakan bentuk yang benar agar tulisan tetap sesuai dengan kaidah bahasa.
Contoh penggunaan yang benar:
- Program ini dirancang untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.
- Efektivitas strategi pemasaran perlu dievaluasi secara berkala.
4. Kwitansi = Kuitansi
Kata “kwitansi” sering ditemukan dalam berbagai dokumen resmi, terutama dalam bukti pembayaran atau transaksi keuangan. Namun, bentuk yang benar menurut KBBI adalah “kuitansi”. Kata ini berasal dari bahasa Belanda kwitantie dan mengalami perubahan ejaan saat diserap ke dalam bahasa Indonesia.
Kesalahan ini cukup umum karena pelafalan “kw” dan “ku” terdengar mirip. Namun, aturan bahasa Indonesia lebih memilih bentuk “kuitansi”. Jika masih ragu, periksa kembali dalam KBBI sebelum menuliskannya dalam dokumen resmi.
Contoh penggunaan yang benar:
- Mohon simpan kuitansi pembelian ini sebagai bukti pembayaran.
- Penjual harus memberikan kuitansi resmi setelah transaksi selesai.
5. Karir = Karier
Banyak yang menggunakan kata “karir” dalam percakapan dan tulisan sehari-hari. Namun, menurut KBBI, bentuk yang benar adalah “karier”. Kata ini diadaptasi dari bahasa Belanda carrière.
Kesalahan ini terjadi karena banyak yang menganggap “karir” lebih mudah diucapkan. Padahal, dalam aturan baku, bentuk yang benar tetap “karier”. Penggunaan bentuk yang tepat sangat penting, terutama dalam dokumen profesional atau akademik.
Contoh penggunaan yang benar:
- Ia sedang merintis karier di bidang jurnalistik.
- Membangun karier yang sukses membutuhkan kerja keras dan dedikasi.
Lima kata di atas hanyalah sebagian kecil dari banyaknya kata serapan yang sering digunakan secara keliru. Meskipun bentuk yang salah lebih populer, penting untuk mulai membiasakan diri menggunakan bentuk yang benar sesuai KBBI.
Dengan memahami aturan kata serapan ini, kita tidak hanya meningkatkan kualitas tulisan tetapi juga ikut serta dalam menjaga kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jadi, mulai sekarang, gunakan kata serapan dengan bentuk yang sesuai agar komunikasi tetap jelas dan profesional.
Penulis: Briliani Putri Pijar
Editor: Ghina Shelda Aprelka
Leave a comment